Tatapan Rahasia

Aku selisihi langkahmu
Aku lewatkan teduh kilatan matamu
Aku hindari setiap kesempatan bertemu denganmu

Aku berlari menjauh darimu
Aku ingkari setiap degup dalam sebutan namamu
Aku butakan setiap bayangan tentang dirimu

Indahmu adalah racun
Pesonamu adalah tuba
Imajinasi tentangmu adalah pisau
Halusinasi dirimu adalah kursi listrik
Pedih, karna bayangan kasih tak sampai

Getarku bukan getarmu
Desirku ternyata tidak desirmu
Aku selisihi langkahmu, aku hindari setiap pertemuan denganmu
Agar aku tak jatuh cinta padamu….

Amarah Dan Sesal

Tuhan menciptakan rasa amarah dalam jiwa kita
Tuhan juga ciptakan situasi yang bisa membangkitkan emosi dan amarah kita
Hal-hal kecil dan sepele bisa membuat kita ‘buta’ dan marah
Rasa amarah itu…..
Mengapa pula Tuhan ciptakan rasa amarah itu???
Saya yakin, Tuhan ciptakan rasa amarah agar kita lebih toleransi
Agar kita selalu berpikir dahulu sebelum bertindak jauh…

Saya belajar, bahwa amarah adalah awal dari sebuah sesal
Sering saya meluapkan amarah yang mungkin hampir tak terkendali..
Tapi apa yang saya dapat?
Kepuasan sesaat kah???
Rasa Lega??
Ya, saya dapatkan itu semua, tapi hanya semu!
Rasa sesal dan rasa bersalah lebih besar  menimpa batin saya setelahnya..
Entah mengapa, saya hanya bisa rasakan.

Saya belajar, bahwa amarah tidak bisa menyelesaikan masalah
Amarah ternyata hanya untuk menunjukkan ‘inilah aku‘, tidak lebih!
Sudah sedemikan sempurnakah diri kita?
Hingga tak memberi kesempatan orang lain berbuat salah…
Sudah sedemikian keraskah hati kita?
Hingga pintu maaf pun tak mampu meluluhkannya…

Saya belajar dan semakin memahami,
Bahwa sesuatu yang diawali dengan amarah, akan berakhir dengan penyesalan..

Rezeki Kita, Tak Akan Tertukar..

Tuhan  Maha Adil,
Saya dan anda sangat percaya hal itu
Termasuk dalam pembagian rezeki kepada umatnya,
Tuhan sangat tahu mana yang terbaik bagi hambanya..

Keadilan Tuhan adalah sangat mutlak,
Hanya kadang kita sebagai manusia tidak bisa memaknainya dengan bijaksana
Keadilan Tuhan bukanlah timbangan ukur, yang harus sama sisi kiri dan sisi kanan

Tuhan membagi rezeki kepada setiap mahkluknya, dengan takaran yang pas
Burung pipit mendapat rezeki dengan sejumput padi,
Bukan dengan sekarung rumput seperti yang dibutuhkan seekor gajah
Kambing hanya membutuhkan beberapa teguk air minum,
Bukan bergalon-galon seperti yang dibutuhkan seekor unta

Percayalah, rezeki yang diberikan Tuhan kepada  kita tidak akan tertukar
Rezeki bukan hanya  dilihat dari hitungan angka-angka nominal mata uang
Kesehatan adalah juga rezeki
Kebahagiaan  juga rezeki
Mata yang sempurna, panca indera yang lengkap, semua adalah juga rezeki
Waktu yang longgar, dapat senantiasa berkumpul dengan keluarga
Itu juga termasuk rezeki…

Bersyukur adalah kunci dan obat hati yang gundah
Iri dengki dengan ‘jatah rezeki’ orang lain adalah penyakit hati
Bahagiakan hidup dengan menerima apa adanya
Gembirakan hidup dengan tanpa keinginan untuk mendapat lebih dari yang seharusnya

Karena rezeki kita sudah ada takdirnya
Karena Tuhan pasti tak pernah salah dengan pembagian rezekinya
Apalagi yang harus kita risaukan?
Terus berusaha, berdoa, menerima apa adanya dan bersyukur,
Adalah lebih indah daripada harus berburuk sangka!

Karena Perpisahan Adalah..

Ada yang datang, mengisi dan berbagi
Ada yang pergi, dan mungkin enggan untuk kembali
Perpisahan adalah sebuah kepastian karena adanya pertemuan

Sepasang kekasih dipertemukan dalam perjumpaan
Dan terlepaskan dalam perpisahan
Ini adalah gelombang  yang selalu saja berulang

Kehidupan dipertemukan dalam kelahiran
Dan ditinggalkan dalam kematian, ini juga merupakan perpisahan
Sesuatu yang benar dan telah benar sesuai kodrat alam..

Perpisahan bukan berarti putus dan tak terjangkau
Perpisahan bukan berarti awal duka lara yang tak berakhir
Perpisahan bukan berarti hilangnya harapan dan impian
Perpisahan bukan berarti kehidupan telah terhenti berputar
Perpisahan bukan berarti akhir yang tak berawal…

Perpisahan adalah tunas harapan baru
Karena perpisahan adalah kepastian yang bukan semu..
Perpisahan adalah dekat, bahkan sangat dekat….

Perempuan Tua Di ujung Gang ….

Perempuan tua itu, entah siapa namanya
Saya tidak pernah tahu siapa namanya
Rambutnya yang hitam dan beruban, selalu rapi digelung
Ohya, saya lihat dia selalu segar dengan bibir yang dipoles lipstik merah
Ah, mungkin lipstik itu bisa-bisanya pengasuhnya….

Perempuan tua itu, memang tak pernah melihat saya
Tapi setiap pagi saya selalu melihatnya
Setiap berangkat ke kantor, saya selalu melewati depan rumahnya
Dan setiap kali pula saya selalu sempatkan menoleh untuk sekedar melihatnya

Perempuan tua itu, hmmm…  berapa ya kira-kira usianya?
Perkiraan saya dia mungkin seusia nenek saya
Selalu setiap terbit matahari
Dia duduk dibangku depan rumahnya, sambil membaca koran
Ditemani pengasuhnya
Kadang juga ditemani cucu balitanya

Perempuan tua itu,…
Hey.. apa gerangan yang terjadi???
Pagi ini tidak seperti pagi biasanya
Saya tak menemukan dia dalam perjalanan ke kantor saya..
Mengapa saya cemas???

Pagi ini, adalah pagi selanjutnya saya tak menemukan perempuan tua itu
Dan sepertinya saya tak akan pernah menemukannya lagi
Diujung gang, saya melihat bendera putih tanda adanya kematian
Oh Tuhan, ternyata perempuan tua itu …..

Perempuan tua itu, yang entah siapa namanya
Ternyata saya tidak akan pernah mengenal siapa namanya..
Selamat jalan Nenek tua diujung gang,
perempuan tua yang tak sempat saya kenal ……
Siapa nantinya yang akan menyambut mentari pagi di bangkumu?
Entahlah!

Deg-degan Terima Raport!

Wow!
Setiap masa-masa terima raport saya selalu deg-degan
Eit, jangan salah, yang saya maksud adalah penerimaan raport anak saya
Ya, ketika anak-anak  saya sedang ujian, saya selalu yang deg-degan
Dan ketika anak -anak saya terima raport, saya juga selalu deg-degan..
Mungkin banyak orangtua yang mengalami hal seperti saya
Padahal anak-anak saya yang jadi ‘Pelakon Utama’ malah santai-santai saja
Kami, orang tuanya malah yang norak, yang lebay!

Deg-degan…
Ya, karena saya kawatir anak saya kesulitan dan tidak konsentrasi dalam ujian
Ya, karena saya kawatir raport anak saya tidak memuaskan
Meskipun sebenarnya ini adalah sesuatu yang berlebihan
Karena diatas kertas berdasarkan rapor-rapor sebelumnya,
anak-anak saya termasuk anak yang pandai diatas rata-rata kelas
Dan selalu masuk dalam daftar 5 besar di kelasnya..

Tapi deg-degan ini, selalu dan selalu ada
Sebagai tanda kekawatiran selalu ada juga..
Yah, ini memang alami
Dan saya bisa serasa panas dingin dibuatnya…

Merokok Di Ruangan ber AC? Hargailah Diri Anda!

Ok, katakanlah merokok adalah hak individu
Tapi bukan berarti boleh merokok disembarang tempat
Karena tidak semua orang senang dengan ‘asap rokok’ anda

Saya punya kawan sekantor, yang harusnya  adalah orang yang ‘berpendidikan’
Itu bisa dilihat dari gelar yang berderet panjang dibelakang namanya
Sayang sekali dia ‘tidak bisa membaca’ larangan merokok di ruangan ber AC
Bukankah sangat berbahaya merokok di ruangan tertutup ber AC bung!
Cukuplah asap rokok meracuni diri anda sendiri,
tapi jangan ‘paksa’ orang disekitar anda untuk ikut menjadi korban racun rokok anda

Sangat mengherankan memang
Bukankah merokok pada tempatnya adalah termasuk anda menghargai orang lain?
Menghargai orang lain bukankah termasuk menghargai diri sendiri ?
Ok, cobalah hargai diri anda sendiri dengan tidak merokok sembarangan
Terlebih jangan merokok diruangan ber AC yang jelas2 terpampang tulisan
“DILARANG MEROKOK”

Mulailah dari sekarang, kita akan lebih menghargai anda!

Angin Tak Bertuan

Angin hari ini begitu dingin menusuk
Mungkin pergantian musim
Air yang biasanya sejukpun terasa es yang mencair
Panas sang surya  menyengat disiang hari
Namun rembulan berselimut dingin dimalam hari
Brrrrrrrr…….

Terbit Matahari

Ufuk Timur  bercahaya keemasan adalah gairah
Sebuah semangat tentang harapan baru
Sebuah sapaan tentang hari baru
Karena hari ini hanya lewat sekali
Adalah indah bila tak terlewat begitu saja